3. Mengapa teknik kuncian USE OSAE disebut IKKAJO atau DAI IKKYO (Indonesian & English editions)

 

Teknik kuncian Jepang pada umumnya berasal dari beladiri Jujutsu.

Teknik kuncian yang pertama kali diajarkan dalam Daitoryu Jujutsu atau Aiki Jutsu atau Aiki Jujutsu disebut Ikkajo (一ケ条), yang dalam Aikido juga disebut Ikkajo oleh Yoshinkan Aikido, atau Dai Ikkyo (第一教) oleh aliran Aikikai.

Gerak awal ajaran ini berasal dari cara menghadapi serangan Shomen Uchi (serangan vertikal dari atas ke arah kepala) dan gerak lanjutnya berupa kuncian pada penekanan lengan yang disebut Ude Osae (腕押さえ/ Arm Pin).

Gerak awal ajaran inilah sesungguhnya yang disebut ajaran pertama.

Dahulu, saat pertama orang belajar aliran Daitoryu, maupun Aikido, orang harus belajar terlebih dahulu cara menghadapi serangan shomen (serangan model serangan dengan senjata samurai) tanpa resiko tangan patah (terpotong pedang) karena melawan dengan kekerasan. Saat belajar ini, orang harus tahu cara menyentuh (bukan menahan/melawan) dan mengalirkan tenaga lawan, baik ke arah atas, maupun ke arah samping dengan cara memutar lengan lawan.

Arah ke atas disebut Omote () karena diarahkan ke depan wajah lawan – untuk menutupi pandangan mata lawan, sekaligus untuk menyerang titik lemah di leher lawan. Gerak langkah nya disebut Irimi (入り身) karena memakai langkah menerobos masuk ke arah tubuh lawan.

Arah ke samping disebut Ura () karena diarahkan ke belakang (samping lalu ke belakang) – untuk menghilangkan keseimbangan gerak/tubuh lawan. Gerak langkahnya disebut Irimi Tenkan (入り身-) karena memakai gerak menerobos yang kemudian diubah jadi gerak putar ke belakang (minimum ke samping) lawan supaya dapat meyerang lawan dengan telak, tanpa lawan sempat bereaksi. Istilah Irimi Tenkan sekarang hanya disebut Tenkan (). Meski sesungguhnya, langkah Tenkan tanpa Ukemi adalah sangat beresiko.

 

Teknik Ude Osae (腕押さえ/ Arm Pin) dalam aliran Aikikai dan beberapa aliran Aikido lain diakhiri dengan penekanan pada lengan setelah lawan berhasil ditelungkupkan menghadap tanah.

Cara ini hanya bagus saat latihan di dojo, tetapi tidak dapat diterapkan dalam beladiri nyata apalagi jika lawan lebih dari satu, dan menyerang pada saat hampir bersamaan.

Aiki Do 1970 (Way of Aiki) mengajarkan hal yang lebih praktis. Penekanan pada lengan (Ude Osae) ataupun siku (Hiji Osae) dilakukan tanpa perlu menjatuhkan lawan. Cukup dalam sikap berdiri. Tetapi, bentuk tubuh lawan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak dapat menyerang lebih lanjut, baik dengan tangan yang lain, maupun kaki, juga tidak dapat memberontak dengan menggunakan gerak sikunya.

Cara kuncian dalam posisi berdiri ini, mudah menjadikan lawan sebagai perisai dan diadu terhadap komplotannya yang datang menyerang.

Jadi saat menghadapi lawan lain, tidak perlu repot, tidak perlu habiskan tenaga dan waktu. Untuk dibawa dan diserahkan ke polisi juga dapat, tetapi harus dilakukan dengan waspada, tanpa rasa bangga, apalagi sombong.

Selamat belajar UDE OSAE. 

Maria MD., Itali.

                   

Japanese locking techniques generally come from Jujutsu martial arts.

The locking technique that was first taught in Daitoryu Jujutsu or Aiki Jutsu or Aiki Jujutsu is called Ikkajo (一ケ条), which in Aikido is also called Ikkajo by Yoshinkan Aikido, or Dai Ikkyo (第一教) by Aikikai school.

The initial movement of this practice comes from how to deal with Shomen Uchi attacks (vertical attacks from above to the head) and the follow-up action is in the form of locking on the arm called Ude Osae (腕押さえ/ Arm Pin).

The initial movement of this teaching is actually what is called the first teaching.

In the past, when people first learned the Daitoryu style, as well as Aikido, people had to learn how to deal with shomen attacks (attacks using samurai weapons) without the risk of breaking their hands (cut by the sword) due to violent resistance. When learning this, one must know how to touch (not hold/fight) and channel the opponent's energy, both upwards and to the side by rotating the opponent's arm.

The upward direction is called Omote () because it is directed in front of the opponent's face to cover the opponent's eyes, as well as to attack the weak point on the opponent's neck. His steps are called Irimi (入り身) because he uses steps to break into the opponent's body.

The direction to the side is called Ura () because it is directed backwards (side then backwards) to throw off the opponent's movement/body balance. The move is called Irimi Tenkan (入り身-転換) because it uses a breakthrough motion which is then changed to turning backwards (minimum to the side) of the opponent so that he can attack the opponent with a punch, without the opponent having time to react. The term Irimi Tenkan is now simply called Tenkan (転換). Although actually, Tenkan's move without Ukemi is very risky.

The Ude Osae technique (腕押さえ/ Arm Pin) in Aikikai and several other Aikido schools ends with an emphasis on the arm after the opponent has succeeded in lying face down on the ground.This method is only good when practicing in the dojo, but it can't be applied in real martial arts especially if there are more than one opponent, and attack at almost the same time.

Aiki Do 1970 (Way of Aiki) teaches something more practical. Emphasis on the arms (Ude Osae) or elbows (Hiji Osae) is done without the need to drop the opponent. Just in a standing position. However, the opponent's body shape must be made in such a way that he cannot attack further, either with the other hand or leg, nor can he rebel by using his elbow.

By locking in this standing position, it's easy to make your opponent a shield and pitted against his accomplice who comes to attack. So when facing other opponents, you don't need to bother, you don't need to waste your energy and time. You can also take it and hand it over to the police, but you have to do it with caution, without feeling proud, let alone arrogant.

Enjoy studying UDE OSAE.

Maria MD., Italy. 

Comments

Popular posts from this blog

My experiences in Aikido since 1967 (English / international Edition)

Pertarungan nyata pada zaman modern