2. Cara melakukan "Mengulir balik pergelangan tangan" atau istilah di Jepang "Kotegaeshi" (Indonesian & English editions)


Hi, ketemu saya lagi, dokter Maria, dari Itali. Tetap jaga kebugaran dan kesehatan ya.

Kali ini saya akan membahas salah satu cara gerak yang populer, yang disukai orang.

 

Gerak "Mengulir balik pergelangan tangan" atau Kote gaeshi (小手返し)

Way of Aiki (Aiki Do) tidak mengutamakan pelatihan waza. Waza hanya sebagai materi belajar tambahan untuk menambah wawasan tentang apa yang mungkin dilakukan oleh orang lain.

Salah satu materi tambahan di Aiki Do 1970 adalah "Mengulir balik pergelangan tangan" atau Kotegaeshi. Materi utamanya adalah gerak ulir balik pergelangan dalam senam pemanasan Tekubi Undo.

Cara gerak yang diajarkan di Aiki Do 1970 berbeda dengan cara Aikido (Way of Harmony).

Di Aiki Do 1970, semua pelajaran dimulai dengan serangan yang memakai pisau kertas yang diberi pelindung (supaya tidak melukai mata) dan dilakukan dengan cepat, mantap, dan pada waktu yang tidak terduga.

Dalam melakukan "Ulir balik", tidak boleh membiarkan lawan menempel dekat badan, dengan cara sedikit menyodokkan siku (sikut) lawan ke badan lawan, sehingga tubuh lawan sedikit membungkuk dan berjongkok (dalam posisi badan yang tertekuk penyok) dan sulit menyerang lanjut dengan tangan lainnya maupun salah satu kakinya.

Dalam siaran di Youtube saat Embukai di Jepang, sering terlihat penyerang sempat memegang bahu / badan yang diserang ketika akan menjatuhkan / melayangkan diri.

Hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi di Way of Aiki (Aiki Do) sebab itu menandakan jika dalam serangan nyata, lawan (penyerang) sudah berhasil menggorok leher yang membanting terlebih dahulu, sebelum dia melayang, menjatuhkan dirinya sendiri.

 

Yang dianggap lebih baik (oleh Aiki Do 1970) adalah lawan disodok dengan sikunya lalu dijatuhkan ke bawah dan kemudian dikunci dengan posisi berdiri dan lawan telungkup di lantai. Memang untuk pertunjukkan, cara ini sedikitpun tidak hebat/seru. Tetapi saat latihan, partner (yang bertindak sebagai lawan) juga tidak sakit apalagi cedera punggung, jika pegangan terlepas.

Jika penyerang lebih dari satu orang, lawan yang sudah dapat dikendalikan akan dapat dijadikan perisai dan disodokkan ke arah penyerang ke dua.

Jika lawan menyerang dengan tangannya yang lain atau kakinya, pisau dapat dipakai untuk melukai tangan atau kaki itu, tanpa perlu buang waktu melepaskan pisau dari tangan lawan terlebih dahulu.

Dalam Aiki Do 1970, selalu diingatkan bahwa lawan mempunyai enam bagian tubuh yang dapat dijadikan alat serang, bukan hanya 2 tangan dan 2 kaki.

 

Semoga artikel ini berguna, bukan hanya untuk olahraga dan beladiri, tetapi juga untuk melatih kecerdasan akal sehat dalam menghadapi masalah kesulitan hidup di jaman sekarang.

 

Hi, see me again, doctor Maria, from Italy. 

Keep fit and healthy.

This time I will discuss one of the popular ways of moving, which people like.

The "Wrist out-twisting" or Kote gaeshi (小手返し) motion

Way of Aiki (Aiki Do) does not prioritize waza training. Waza is only as additional learning material to add insight into what other people might do.

One of the additional ingredients in Aiki Do 1970 was "Wrist out-twisting" or Kotegaeshi. The main material is the Wrist out-twisting in the Tekubi Undo warm-up exercise.

The method of lessons taught in Aiki Do 1970 is different from the way of Aikido (Way of Harmony).

At Aiki Do 1970, all lessons began with attacks using shielded paper knives (so they would not hurt the eyes) and were carried out quickly, steadily, and at unexpected times.

In doing "throwback", you may not let your opponent stick close to your body, by slightly poking your opponent's elbow (elbow) into your opponent's body, so that your opponent's body is slightly teased and crouched (in a bent body position) and it is difficult to attack further with the other hand or one of his legs.

In broadcasts on Youtube during Embukai in Japan, it was often seen that the attacker grabbed the shoulder/body of the person being attacked when he was about to drop/elevate himself.

This should not be allowed to happen in the Way of Aiki (Aiki Do) because it indicates that in a real attack, the opponent (attacker) has succeeded in slitting the throat of the slamming first, before he flies, dropping himself.

What is considered better (by Aiki Do 1970) is for the opponent to be poked with the elbow and then released downwards and then locked in a standing position with the opponent face down on the floor. Indeed, to be shown, this method is not the least bit great/exciting. But during practice, the partner (who acts as an opponent) also doesn't get sick let alone get a back injury, if the grip is released.

If there is more than one attacker, the controlled opponent can be used as a shield and poked at the second attacker.

If an opponent attacks with the other hand or foot, the knife can be used to injure that hand or leg, without wasting time removing the knife from the opponent's hand first.

In Aiki Do 1970, it was always reminded that the opponent has six body parts that can be used as an attack tool, not just 2 arms and 2 legs.

Hopefully this article is useful, not only for sports and martial arts, but also for training common sense intelligence in dealing with life's difficulties today.

 

Comments

Popular posts from this blog

3. Mengapa teknik kuncian USE OSAE disebut IKKAJO atau DAI IKKYO (Indonesian & English editions)

My experiences in Aikido since 1967 (English / international Edition)

Pertarungan nyata pada zaman modern